PT Mahkota Properti Indo Permata (MPIP) dan PT Mahkota Properti Indo Senayan (MPIS) yang tergabung dalam Mahkota Properti akan membangun Medical Industrial Park yang digadang-gadang sebagai industri terbesar se-Asia Tengara (ASEAN).
Direktur Utama MPIP Hamdriyanto menyebut pembangunan tersebut adalah salah satu prospek Mahkota Properti untuk terus berjuang dan membangkitkan lagi bisnisnya di tengah isu terpaan yang tidak baik.
“Salah satu Prospek rencana kami ke depannya adalah membangun Medical Industrial Park yang terbesar se ASEAN,” kata Hamdriyanto dalam acara Business Conference di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (24/2).
Hamdri juga menjabarkan konsep multifungsi dari kawasan industrial kesehatan tersebut, mencakup fasilitas produksi, distribusi, dan juga hunian yang akan menjadi pusat produksi alat kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia.
Mengutip keterangan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita , saat ini pemerintah menetapkan 79 produksi alat kesehatan (alkes) yang menjadi prioritas di dalam negeri dan tidak boleh diimpor sebelum memenuhi kebutuhan nasional terpenuhi.
Saat ini, dari 40.243 item (alkes impor di e-katalog), ada 5.462 (79 jenis alkes) yang merupakan produk dalam negerinya, dengan demikian yang diizinkan dibeli oleh pemerintah adalah alkes yang sudah diproduksi dalam negeri tersebut.
Sepanjang 2021, para pejabat pengadaan barang dan jasa ditarget menyerap produk alkes dengan total nilai valuasinya mencapai Rp 6,5 triliun.
Agar memenuhi kebutuhan pemerintah tersebut, kata Hamdri, Mahkota Properti akan membangun Komplek Industri Alat Kesehatan di atas lahan seluas lebih dari 300 hektar dan akan diproyeksi perluasannya hingga 1.000 hektar di wilayah Banten.
Mega Proyek yang diusung PT Mahkota Properti, lanjut Hamdri, diberi nama Mahkota Industrial Park yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan industrial alat kesehatan nasional hingga 95 % dan ditaksir bernilai Rp200 triliun pertahun.
Dengan dibangunnya Mega Proyek ini akan memberikan angin segar bagi para nasabah dalam waktu dekat, dikarenakan mereka akan segera mendapatkan haknya yang berbentuk aset dan juga saham.
“Ini merupakan salah satu, itikad baik pihak Mahkota Properti untuk membangun kembali citranya sebagai perusahaan investasi properti yang terpercaya di Indonesia,” kata Hamdriyanto.
Hamdri juga mengatakan, para nasabah tidak perlu khawatir tentang dana mereka yang masih mandek di perusahaan, karena sejatinya, Mahkota Properti selalu mementingkan semua nasabahnya.
Ia juga berharap agar para nasabah bersabar dan jangan mau terprovokasi pihak manapun yang ingin mengganggu terjadinya pelunasan. Karena saat ini, PT Mahkota Properti sedang menggenjot pelunasan melalui cicilan PKPU di berbagai kota, serta pembangunan mega proyek untuk nasabah yang mengambil skema yang lain.
“Kami berusaha sekeras mungkin, agar hak para nasabah terbayarkan, dan doakan saja kami agar bisa terus bangkit dan memulai bisnis saat ini dalam tahap pembangunan,” ujar Hamdri. (RO/E-1)