BADAN Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa nilai ekspor Indonesia pada September 2021 mengalami penurunan 3,84% atau mencapai US$ 20,60 miliar dibandingkan Agustus 2021. Penurunan ini dialami oleh komoditas migas yang turun 12,56% dan nonmigas juga turun 3,38%.
Meskipun demikian, secara tahunan ekspor Indonesia pada September 2021 masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebesar 47,64% YoY.
"Kalau kita lihat berdasarkan migas dan nonmigas mengalami peningkatan. Untuk migas meningkat 39,79% dan non migas 48,03%. Jika dilihat secara keseluruhan, pada 2021 tren ekspor baik total ekspor maupun ekspor non migas menunjukkan kinerja ekspor masih lebih baik dibandingkan 2020 dan 2019," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Jumat (15/10).
Secara rinci, struktur ekspor menurut sektoral di antaranya ialah migas secara bulanan turun 12,56%, pertanian kehutanan dan perikanan meningkat 15,04%, industri pengolahan turun 5,29%, pertambangan dan penggalian meningkat 3,46%.
Meskipun demikian, jika dilihat secara tahunan, penurunan hanya terjadi di sektor pertanian kehutanan dan perikanan yang turun 4,96% dan sisanya mengalami peningkatan.
"Sementara itu, peningkatan ekspor nonmigas bedasarkan negara tujuan dibandingkan Agustus 2021, kenaikan ekspor terbesar terjadi ke Taiwan sebesar US$ 205,6 juta, diikuti Filipina sebanyak US$ 104,4 juta, Amerika US$ 87,7 juta, Thailand US$ 61 juta dan Spanyol US$ 59,2 juta," tuturnya.
"Sebaliknya, penurunan ekspor terjadi ke India yakni turun US$ 482,5 juta, Tiongkok US$ 236,5 juta, Pakistan US$ 132,1 juta, Belanda US$ 116,8 juta dan Jepang US$ 107,7 juta," lanjut Margo.
Lebih lanjut, tiga negara tujuan pangsa ekspor nonmigas terbesar Indonesia yakni Tiongkok di mana share terhadap total ekspor Indonesia mencapai 23,10% atau US$ 4,54 miliar, Amerika 10,90% atau US$ 2,34 miliar dan Jepang 7,83% atau US$ 1,54 miliar.
Secara kumulatif, dari Januari sampai September 2021 dibandingkan tahun 2020, ekpor Indonesia mengalami peningkatan 40,38% dan nonmigas meningkat 39,84%. (Des/OL-09)