MASKAPAI penerbangan nasional Afrika Selatan menandatangani perjanjian kerja sama dengan mitranya dari Kenya. Tujuan jangka panjangnya menciptakan maskapai Pan-Afrika.
South African Airways (SAA) baru-baru ini keluar dari proses kebangkrutan dan kembali menerbangkan pesawat pertamanya sejak Maret 2020 pada pekan lalu.
"SAA menandatangani nota kerja sama dengan Kenya Airways. Kemitraan ini disambut baik dan strategis dengan pandangan jangka panjang untuk memulai bersama grup maskapai Pan-Afrika," kata juru bicaranya Vimla Maistry kepada AFP, Rabu (29/9).
Dia mengatakan langkah selanjutnya bagi kedua belah pihak yaitu mendiskusikan lebih lanjut memorandum tersebut. Pasalnya, mereka masih menjajaki kemungkinan kolaborasi pada tahap ini.
Pernah menjadi maskapai terbesar kedua di Afrika setelah Ethiopian Airlines, SAA telah bertahan selama beberapa dekade dengan dana talangan pemerintah dan kehilangan rute bahkan sebelum pandemi melanda.
Baca juga: Yordania dan Suriah Sepakati Penerbangan setelah Berhenti Sembilan Tahun
Langkah itu muncul dari penyelamatan bisnis pada Mei, setelah memangkas ratusan pekerjaan dan melangsingkan armadanya dari 46 menjadi enam pesawat. Maskapai ini sejauh ini telah memulai kembali layanan domestik dan regional. (AFP/OL-14)
