27 May 2021, 12:19 WIB

Kementan Mutakhirkan Peran Kostratani Pertanian lebih Produktif


mediaindonesia.com |

PENINGKATAN produktivitas sektor pertanian terus dikejar Kementerian Pertanian. Berbagai upaya pun dilakukan termasuk menggerakkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, mengatakan peningkatan kapasitas SDM bisa dilakukan melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani). Menurutnya, peran Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.

"Produktivitas itu bisa dicapai jika ada yang menggerakkan. Dan yang menggerakan itu tentunya penyuluh dan petani dengan didukung Kostratani," ujar Mentan SYL.

Baca Juga: Pertanian Penunjang Pemulihan Ekonomi

Kostratani, Mentan SYL melanjutkan, berbasis teknologi informasi (IT) era 4.0 mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern. "Maka dia harus betul-betul bisa meningkatkan produktivitas dan dari praktik hal itu terjadi. Produktivitas pertanian kita meningkat dengan hadirnya Kostratani dan penyuluh yang mumpuni," ujarnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengungkapkan hal senada. Di sela kunjungan kerja ke Sulawesi Utara (Sultra), Dedi menyempatkan diri melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas. Dalam pertemuan tersebut, keduanya banyak memperbincangkan kemajuan pertanian Indonesia, utamanya dalam hal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian.

Ia melihat potensi pertanian yang begitu besar di Provinsi Sultra. Kementan pun memberi perhatian lebih kepada sektor pertanian di Provinsi Sultra.

Pertanian Produktif

"Dua puluh tujuh persen PDB di Sultra ini disumbangkan dari sektor pertanian. Artinya, pertanian ini sangat dominan. Sentra ekspor kakao, cokelat itu dari Sultra. Belum lagi komoditas lainnya. Ada tebu di Bombana. Saya optimistis ke depan Sultra akan menjadi sentra gula," tuturnya.

Untuk semakin mengembangkan pertanian Provinsi Sultra ada beberapa hal yang akan dilakukan, utamanya dalam hal pengembangan SDM melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang dipusatkan di kecamatan atau Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). "Pembangunan sarana prasarana, inovasi teknologi akan percuma kalau SDM-nya tidak bagus. Kita komitmen membangun SDM di Sultra ini, utamanya penyuluh. Dari BPP kita tingkatkan SDM-nya," tutur Dedi.

Baca Juga: Kementan akan Buat Terobosan untuk Tingkatkan Ekspor SBW

Untuk mewujudkan hal itu, Dedi berkomitmen akan memutakhirkan peran dan fungsi Kostratani. Fungsi pertama yaitu sebagai pusat data dan informasi. "Artinya, data dan informasi ini dikirim ke Jakarta dan kami menetapkan program berdasarkan data yang dikirim dari BPP," tuturnya

Nantinya, BPP juga akan dibangun sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. "Peran itu ada di BPP nantinya. Seluruh program pembangunan pertanian sentranya ada di kecamatan dan pelaku utamanya adalah penyuluh dan petani," kata Dedi. Tak hanya itu, Dedi menyebut BPP juga akan dibangun sebagai pusat pembelajaran. "BPP akan kita jadikan tempat belajarnya para petani, tempat belajarnya para penyuluh dan eksekutor pertanian," tegas Dedi. 

Kemudian, Kostratani juga akan dibangun sebagai pusat konsultasi agribisnis. "Artinya apa, pertanian itu harus cari duit. Dengan cara itu pertanian akan semakin besar. Terakhir, Kostratani juga akan diangun sebagai pusat tempat kerja sama. Petani dan penyuluh harus membangun kerja sama dengan seluruh stakeholder seluas-luasnya," tutur Dedi. 

Kerja sama itu dicontohkan Dedi dengan membangun kolaborasi dengan perbankan, pabrik prasarana dan sarana yang menyediakan pupuk. "Termasuk produk penyedia alat mesin pertanian, asuransi, pengolah produk pertanian dan lain sebagainya," tutup Dedi.

Ditemui usai pertemuan, Lukman Abunawas tak menampik jika wilayah yang dipimpinnya merupakan basis pertanian. "Daerah kami ini basisnya pertanian. Kontribusi ekonomi dari pertanian cukup baik, utamanya dari tanaman pangan, perkebunan dan peternakan," kata Lukman, Rabu (26/5/2021).

Dalam waktu dekat, katanya, Sultra akan secara besar-besaran membangun irigasi yang melintasi dua hingga tiga kabupaten. "Besok kita akan lihat bagaimana kami akan membangun besar-besaran irigasi yang akan mengitari dua hingga tiga kabupaten di sini," tutur Lukman.

Ia berharap komunikasi antara Pemerintah Daerah Sultra dengan Kementerian Pertanian semakin terus terjalin untuk memajukan pertanian di wilayahnya. Terlebih Ia sampaikan bahwa pembangunan pertanian tanpa dukungan SDM yang memadai tidak akan berjalan baik. Untuk itu pihaknya meminta kepada Kementan agar peningkatan kapasitas SDM Pertanian seperti pelatihan dan bimbingan teknis khususnya bagi penyuluh dan petani terus dilakukan. (RO/OL-10)

BERITA TERKAIT