EKSPOR nonmigas Indonesia pada Februari 2021 paling besar ditujukan ke Taiwan dengan nilai mencapai US$217,4 juta. Ini diikuti dengan ekspor ke Amerika Serikat sebesar US$186,7 juta.
Sedangkan ekspor Indonesia mengalami penurunan ke beberapa negara utama seperti India yang mencapai US$178 juta. Komoditas utamanya didominasi oleh lemak dan minyak hewan serta nabati. Ekspor ke India pada Februari ini turun sebesar US$178 juta.
"Ekspor kita ke Tiongkok juga turun, tapi tidak sedalam ke India, turun US$92 juta, Spanyol, Myanmar, dan Singapura juga mengalami penurunan. Kita tahu apa yang terjadi di Myanmar sekarang. Bisa dipahami kalau ekspor ke Myanmar menurun," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis, Senin (15/3).
Lebih lanjut, secara kumulatif BPS mencatat nilai ekspor Indonesia dari Januari 2021 hingga Februari 2021 tercatat sebesar US$30,56 miliar. Angka itu tumbuh 10,35% bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2020 yang sebesar US$27,69 miliar.
Pertumbuhan nilai ekspor nasional itu, kata Suhariyanto, merupakan capaian yang menggembirakan dan perlu untuk dipertahankan. "Jadi mengawali tahun 2021, performa ekspor kita sangat bagus karena ada peningkatan permintaan dari berbagai negara, sekaligus kenaikan harga berbagai komoditas. Kami berharap bahwa performa ekspor ini bisa dipertahankan di bulan-bulan berikutnya," pungkasnya. (OL-14)