Kementerian Perhubungan menyiapkan sekitar 1.300 armada kapal laut untuk mengantisipasi kenaikan penumpang pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru). Kenaikan paling tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Indonesia Timur.
“Kesiapan armada hampir 1.300 kapal di seluruh Indonesia supaya bisa memenuhi kebutuhan penumpang. Kami akan memantau 51 pelabuhan untuk mengantisipasi kepadatan di daerah-daerah timur Indonesia ini,” ujar Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub R Agus H Purnomo di Jakarta, kemarin.
Agus mengatakan kenaikan jumlah penumpang moda kapal laut untuk Nataru kali ini mencapai 1%-2%. Dia menekankan akan terjadi kepadatan penumpang kapal laut khususnya di wilayah Indonesia Timur.
“Kami perkirakan ada kenaikan 1%-2%. Kemudian memang kami fokus untuk daerah di perkirakan padat. Utamanya Indonesia bagian timur, dari Papua, Maluku, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujarnya.
Selain fokus pada wilayah timur, Kemenhub pun mengawasi wilayah Indonesia bagian barat, utara, dan tengah.
“Ditjen Laut antisipasi titik-titik lonjakan termasuk yang biasa terjadi dari Balikpapan ke Sulawesi maupun ke Pare-pare jumlahnya sangat banyak. Termasuk juga pergerakan ke arah Papua dan Maluku,” tambahnya.
Sementara itu, tahap pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) diperkirakan selesai pada 16 Desember. Pihaknya mengklaim tersisa hal-hal minor yang harus dituntaskan. Ia menekankan seluruh kapal laut yang beroperasi telah laik kelautan. “Dengan begitu, seluruh kapal laik pasti masih hidup dan bisa dioperasikan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang Kemenhub Sugihardjo mengatakan hasil survei Kemenhub menunjukkan 60% masyarakat menggunakan moda transportasi jalan untuk natal dan tahun baru. Berikutnya transportasi udara 24%, moda kereta 15%, dan transportasi laut 1%. (Hld/E-3)