PEMERINTAH kembali mengincar kelompok milenial sebagai investor potensial dari penerbitan sukuk tabungan seri ST-005. Ditawarkan dengan nilai minimum Rp1 juta, pemerintah pasarkan ST-005 secara daring agar mudah dijangkau para milenial.
"Pemerintah optimistis bisa menarik minat investor lebih banyak dalam penerbitan sukuk tabungan seri ST-005, terutama untuk milenial. Kalau dilihat dari penerbitan sukuk sebelumnya, terjadi penambahan investor milenialnya," kata Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Dwi Irianti saat meluncurkan ST-005 di Jakarta, kemarin.
Untuk meraih investor sebanyak-banyaknya, Kemenkeu menggandeng lebih banyak mitra distribusi sukuk. Ada 22 mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, antara lain PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Bank Negara lndonesia (persero) Tbk, PT Danareksa Sekuritas, PT Bareksa Portal lnvestasi, dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).
Proses pemesanan dan pembelian ST-005 dilakukan secara elektronik oleh mitra distribusi yang terhubung dengan sistem e-SBN.
Imbal hasil yang ditawarkan ST-005 lebih rendah daripada sukuk tabungan sebelumnya, yakni 7,4%. Dwi menjelaskan imbal hasil itu sudah disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada saat ini.
"Kalau imbalan, di setiap penerbitan selalu melihat kondisi market yang ada. Kemarin kan BI rate turun 25 basis poin, tapi kita tidak langsung turunkan begitu saja karena kita masih memiliki benchmark yang lain. Kondisi market sekarang lagi naik karena perang dagang, akhirnya kita ambil posisi 7,4%," tuturnya.
Pemerintah memasarkan ST-005 mulai kemarin hingga 21 Agustus 2019, dengan nilai minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum pemesanan Rp3 miliar dengan tenor dua tahun. ST-005 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon minimal sebesar 7,4% per tahun. Pemerintah menargetkan penjualan hingga Rp2 triliun.
Lewat netbanking
Di kesempatan terpisah, Senior Executive Vice Presiden (SEVP) Distribution and Services Bank Mandiri Syariah Anton Sukarna menyampaikan bahwa nasabah dapat memesan ST-005 melalui Mandiri Syariah Netbanking yang terhubung dengan sistem e-SBN Kementerian Keuangan.
Sebelum memesan, nasabah akan memperoleh single investor identity (SID) dan sub-rekening efek (SRE) melalui e-mail. Kemudian nasabah memasukkan SID dan SRE untuk pemesanan lebih lanjut melalui netbanking.
"Setelah proses booking melalui netbanking, nasabah dapat melakukan pembayaran, baik melalui ATM, Mandiri Syariah Mobile, dan Mandiri Syariah Netbanking, atau juga pembayaran melalui teller di kantor cabang kami," kata Anton, kemarin.
Nasabah yang belum memiliki aplikasi Mandiri Syariah Netbanking dapat memesan dengan mendatangi outlet terdekat. Petugas customer service akan membantu pemesanan dan memberikan link url untuk proses lebih lanjut.
Anton menambahkan ST-005 tidak dapat diperdagangkan dan dialihkan ke pihak lain, serta memiliki fasilitas early redemption yaitu fasilitas yang diberikan kepada investor untuk mencairkan kepemilikan sukuk tabungan sebelum masa jatuh tempo sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Investor dapat mencairkan sukuk tabung-annya satu kali dengan besaran maksimal 50% dari total nilai sukuk pada bulan ke-12. (Try/E-2)