18 May 2023, 05:00 WIB

Fajar Baru Sepak Bola Indonesia 


Mediaindonesia.com|Editorial MI

img

INDONESIA bergemuruh menyambut kemenangan Timnas U-22 di Stadion Nasional Olympic, Pnom Penh, Kamboja, Selasa malam (16/5). Dari kota, desa, bahkan pelosok negeri menyambut kemenangan tersebut dengan suka cita. “Garuda Muda”menorehkan sejarah setelah mengandaskan Thailand 5-2 melalui perjuangan yang melelahkan lebih dari 120 menit. 

Ramadan Sananta dan kawan-kawan ini akhirnya bisa membawa pulang medali emas sepak bola setelah penantian panjang selama 32 tahun. 

Dari awal langkah pelatih Indra Sjafri dalam membentuk skuadnya, kita dapat melihat jika pasokan bibit unggul sangat berperan. Meski dalam 20 pemain Timnas U-22 ini ada lima nama yang menonjol, namun tidak terbantahkan jika kualitas kemampuan mereka cukup merata. 

Tidak hanya itu, banyak di antara mereka yang dapat bermain dalam beragam posisi. Skill merata itulah yang menjadi kunci dapat berjalannya strategi tepat Sang Pelatih. Ia dapat leluasa merotasi pemain hingga Timnas pun memiliki nafas panjang hingga laga final. 

Sebuah faktor penting yang belum kita miliki di Piala AFF 2022. Berlimpahnya pemain dengan skill bagus itu hanya ada jika seluruh liga, bukan hanya liga utama, berjalan baik. Pada pembentukan Timnas U-22 ini pun, sejumlah pemain liga 2 dapat menyaingi bahkan menggeser pemain liga 1. 

Satu-satunya pemain liga 2 yang lolos ke Kamboja, Haykal Alhafiz, pun menjalankan tugasnya dengan baik di final, menggantikan posisi Pratama Arhan yang terkena kartu merah dalam laga melawan Vietnam.

Sebab itu penantian panjang yang akhirnya tuntas ini harus menjadi pelajaran berharga pula. PSSI, dan seluruh klub sepak bola harus sama-sama berkomitmen untuk mewujudkan liga yang sehat, di semua jenjangnya. 

Harus kita akui, hingga saat ini jalannya liga di Indonesia masih dibebani dengan berbagai persoalan, mulai dari mafia sepak bola hingga keamanan supporter. Seluruh permasalahan itu penting untuk juga diselesaikan agar kompetisi berjalan baik. 

Sungguh petaka jika bibit-bibit muda yang potensial  gagal berkembang karena bobroknya kompetisi. Kesia-siaan yang sudah berpuluh tahun terjadi sebelumnya jangan sampai berlanjut setelah prestasi dan pelajaran besar dari SEA Games kali ini. Kemenangan Timnas U-22 seharusnya menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia.

Tata kelola sepak bola yang profesional, pembinaan usia dini, sistem kompetisi yang mumpuni, menjauhkan praktik lancung, dan menolak politisasi sepak bola adalah jaminan sepak bola Indonesia akan menggetarkan semua lawan di pentas dunia. "Garuda Muda" teruslah berjaya!

BACA JUGA
BERITA LAINNYA