TERDAPAT sabda Nabi yang menyatakan aku kagum menyadari dan melihat keadaan seorang mukmin kalau dia mendapat nikmat dia bersyukur dan kalau dia mendapat musibah dia bersabar.
Pendiri Pusat Studi Alquran sekaligus Cendikiawan Muslim Prof Quraish Shihab mengatakan, baik syukur maupun sabar selalu melahirkan kebahagiaan bagi seorang mukmin. "Karena itu, seorang mukmin apa pun keadaannya pasti akan selalu bahagia dan tentram," kata Prof Quraish.
Ia menjelaskan yang dimaksud dengan syukur bisa berarti ujian atas kebaikan yang diterima dan yang dirasakan. Syukur juga berarti dari segi bahasa penambahan sehingga syukur diartikan sebagai menerima yang sedikit dan menganggapnya banyak dan memberi yang banyak, tapi menganggapnya sedikit.
"Syukur menampakkan ke permukaan sesuatu itu sebabnya syukur diartikan sebagai lawan dari kufur, yakni menutupi seorang yang mempunyai uang, tapi enggan berderma atau enggan memberi. Kikir maka dia sebenarnya menutupi apa yang dimilikinya dengan berkata 'saya tidak punya'."
Seorang yang bersyukur akan menampakkan apa yang tersembunyi bukan saja apa yang tersembunyi dalam dirinya menyangkut kebaikan, tetapi juga menampakkan apa yang tersembunyi yang berada di bawah tanah. Menggalinya kemudian menampakkannya ke permukaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.
"Kita dituntut untuk banyak melakukan rasa puas terhadap apa yang kita terima sekaligus dituntut untuk memberi dan menampakkan apa yang kita miliki walaupun yang kita tampakkan itu ialah keindahan kita," ujarnya.
Tampakkanlah nikmat Allah yang telah memberikannya kepadamu pakaian yang indah gunakanlah apa yang terbaik yang Anda miliki, tetapi jangan lupa bersyukur dengan mengucapkan terima kasih dengan mengucapkan Alhamdulillah sambil berusaha untuk membahagiakan orang lain.
"Setiap nikmat harus dibarengi dengan syukur walaupun nikmat itu Anda anggap kecil setiap hembusan angin perlu disyukuri setiap jengkal tanah perlu disyukuri dan setiap tetes hujan perlu," pungkasnya. (Iam/H-2)
