ADA yang dinamai hikmah. Apa hikmah itu? Kalau kita tinjau dari segi bahasa, kata hikmah ini bisa berarti kendali.
Dari kata hikmah juga lahir kata hukum, yakni yang menghalangi sesuatu kalau diterapkan dengan baik, menghalangi mudarat, atau mendatangkan manfaat.
Hikmah didefinisikan antara lain dengan ilmu amaliah dan amal ilmiah. Hikmah ialah kemampuan memilih perbuatan yang terbaik yang sesuai dari dua hal yang baik atau dari dua hal yang buruk. Orang bijak yang memiliki hikmah merupakan orang yang tepat dalam penilaian dan pengaturannya.
Orang yang percaya diri, yakin sepenuhnya tentang pengetahuan dan tindakannya. Mengapa demikian? Karena hikmah memerlukan ilmu yang amaliah serta amal yang ilmiah. Bukan coba-coba dalam putusannya. Tidak bertele-tele dalam ucapannya.
Bahkan, diam merupakan hikmah. Namun, sedikit yang melakukannya. Anda bisa diam, padahal diam Anda mengandung makna yang sangat dalam. Untuk meraih hikmah, perdalamlah ilmu dan pengalaman Anda. Yang terpenting dekatkan diri Anda kepada Tuhan.
Selanjutnya, perlu digarisbawahi bahwa hikmah tidak memiliki tanah air. Hikmah itu sesuatu yang barang hilang dari milik seorang mukmin. Di mana pun dia menemukannya, dia berhak untuk meraihnya. Bahkan, terkadang dari mulut orang gila, Anda menemukan ucapan penuh hikmah.
Karena itu, ada ungkapan yang menyatakan raihlah hikmah itu walau dari mulut-mulut orang gila. Ketahuilah Allah berfirman bahwa siapa yang dianugerahi hikmah, dia telah dianugerahi kebajikan yang banyak. Semoga kita dapat meraihnya. (Dis/H-2)